
Workshop Hama dan Penyakit Kakao Indonesia
Makassar, 26 November 2019—Workshop hama dan penyakit kakao Indonesia ini didasarkan dari salah satu pembahasan pada kelompok kerja internasional untuk hama dan penyakit kakao (INCOPED) di tahun 2017 di Lima – Peru, terutama tentang ketakutan para pemangku kepentingan di negara-negara penghasil kakao terkait penyebaran hama dan penyakit antar daerah dan kemungkinan masuknya hama penyakit yang baru. Identifikasi hama dan penyakit kakao penting untuk dipahami oleh pengamat langsung hama penyakit tanaman kakao secara cepat. Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan hama dan penyakit yang belum masuk ke Indonesia, penyegaran pada praktik pengelolaan terbaik untuk mengendalikan hama dan penyakit yang sudah ada di Indonesia serta berbagi permasalahan yang dialami oleh petani di lapangan terkait hama dan penyakit tanaman kakao.
Workshop ini diselenggarakan pada 26 November 2019 di Swiss Belhotel, Makassar selama satu hari penuh. Sasaran peserta ditunjukkan kepada pengamat langsung hama dan penyakit kakao, peneliti, dan akademisi yang fokus terhadap hama dan penyakit kakao. Workshop dihadiri oleh 42 peserta dan 2 pembicara. Peserta berasal dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang berasal dari 9 kabupaten, Universitas Hasanuddin, Universitas Muslim Indonesia, Readsi, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Olam, Barry Callebaut, Swisscontact Makassar, Cocoa Sustainability Partnership, Mondelez, dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Acara ini terselenggara dari kerja sama antara Mondelez Cocoa Life, CABI, dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Workshop dibuka oleh Head of Cocoa Life South East Asia Mondelez Ibu Andi Sitti Asmayanti. Pemateri pertama Dr. Jayne Crozier dari CABI Trade and Commodities Coordinator UK dan pemateri kedua Ir. Endang Sulistyowati, MP dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia and Vice Chairman of INCOPED Asia.
Dr. Jayne Crozier dari CABI Trade and Commodities Coordinator UK menyampaikan materi terkait Ancaman Hama dan Penyakit Terhadap Produksi Kakao di Indonesia. (Mondelēz-Cocoa Life)
Pemateri pada sesi pertama oleh Dr. Jayne Crozier menyampaikan tentang Ancaman Hama dan Penyakit Terhadap Produksi Kakao di Indonesia. Pada sesi ini terdapat sesi penyampaian materi, diskusi dan kuis untuk identifikasi hama penyakit. Materi yang disampaikan difokuskan pada ancaman terhadap hama penyakit yang belum masuk Indonesia berupa Frosy pod rot oleh jamur Moniliophthora roreri, Penyakit sapu setan oleh jamur Moniliophthora perniciosa, Busuk buah oleh jamur Phytophthora megakarya, Cocoa Mirids dari serangga Distantiella theobroma dan Sahlbergella singularis. Pada tiap-tiap hama penyakit yang belum masuk di Indonesia dijelaskan terkait cara identifikasi, sebaran di dunia, cara penularannya, cara pengendalian, dan inangnya. Setelah selesai penyampaian materi peserta diminta untuk mengikuti kuis. Peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Kuis yang diberikan dengan memberikan beberapa gambar gejala dan tanda penyakit tanaman kakao kemudian diminta untuk mengelompokkan dan mengidentifikasi berdasarkan karakter yang sesuai. Peserta antusias dalam mengikuti kuis tersebut.
Pemateri sesi kedua oleh Ir. Endang Sulistyowati, MP menyampaikan tentang Hama Penyakit Utama Kakao di Indonesia dan Penanggulangannya. Pada sesi ini terdapat sesi penyampaian materi, diskusi, dan peserta mempresentasikan masalah di lapangan untuk tiap kasus hama penyakit kakao yang ada di Indonesia. Disampaikan penyegaran ulang identifikasi, cara penyebaran, dan cara pengendalian hama penyakit utama yang ada di Indonesia seperti Penggerek Buah Kakao (Conopomorpha cramerella), Penyakit Busuk Buah (Phytophthora palmivora), VSD (Oncobasidium theobromae), dan Hama Penghisap Kakao (Helopeltis spp.). Selain itu juga menyampaikan pengembangan pengendalian terbaru seperti penggunaan sarung yang mengandung insektisida untuk pengendalian Penggerek Buah Kakao serta pemanfaatan bahan tanam tahan hama penyakit.
Ir. Endang Sulistyowati, MP, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Menyampaikan materi terkait Hama Penyakit Utama Kakao di Indonesia berserta
Penanggulangannya. (Mondelēz-Cocoa
Life)
Setelah penyampaian materi dan diskusi selesai dilanjutkan sesi pemaparan masalah yang dihadapi petani terkait hama penyakit utama di Indonesia. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok menyampaikan salah satu dari penyakit Penggerek Buah Kakao, Helopeltis spp., Penyakit Busuk Buah (Phytophthora palmivora), VSD, dan Penyakit Antraknosa (Colletotrichum spp.). Masing-masing kelompok menyampaikan masalah yang dihadapi di lapangan dan cara penanggulangan yang dilakukan di lapangan. Saat tiap kelompok menyampaikan materi dilanjutkan dengan diskusi dengan kelompok lainnya dan tanggapan dari pemateri. Pada akhir sesi acara ditutup oleh Bapak Muhammad Agra Rivay dari Mondelez Cocoa Technical R&D Lead Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa semoga kegiatan ini memperbarui wawasan serta memberikan kesadaran terkait ancaman hama dan penyakit kakao yang belum ada di Indonesia serta dapat menerapkan upaya pengendalian hama penyakit kakao yang selama ini sudah menyerang tanaman kakao di Indonesia dengan tepat. (Mondelēz-Cocoa Life)