
Pencapaian Ketahanan Pangan Melalui Pertanian Berkelanjutan
Lampung, 17
Februari 2022—Pemenuhan pangan yang baik dengan
harga yang terjangkau bagi masyarakat adalah tugas sebuah negara. Dan Indonesia
pun juga diharapkan mampu menciptakan sebuah kondisi ketahanan pangan yang baik
dengan kualitas yang baik pula. Guna membangun ruang diskusi publik tentang
bagaimana upaya Indonesia dalam mewujudkan hal tersebut, Universitas Lampung mengadakan
seminar nasional yang membahas Pencapaian Ketahanan Pangan Melalui Pertanian
Berkelanjutan. Acara yang diadakan di aula pertemuan Universitas Lampung ini
dilaksanakan dengan konsep daring dan tatap muka, menghadirkan beberapa
narasumber penting.
Acara ini juga
dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Heryandi, SH., MS.,
Direktur Pasca Sarjana, Prof. Dr. Ir. Ahmad Saudi Samosir, MT., para Wakil
Direktur Pasca Sarjana, Kepala Program Studi S3 dan S2, dosen, dan juga
mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu
Lingkungan Se-Indonesia
“Pemerintah
Indonesia merencanakan food estate (lumbung pangan) yang menjadi program
strategis nasional 2020-2024. Hal ini adalah sebuah upaya untuk mencapai
ketahanan pangan di Indonesia. Sehingga dengan adanya ketahanan pangan, maka
diharapkan Indonesia dapat mencapai ketahanan kemandirian pangan nasional yang
berkelanjutan,” demikian Direktur Pasca Sarjana Universitas Lampung dalam
sambutan pembukaan.
Di kesempatan
yang sama, Prof. Dr. Heryandi, SH., juga menyampaikan bahwa semua elemen harus
bekerja sama untuk mencari jalan keluar dalam menciptakan ketahanan pangan
nasional yang lebih baik, dan Indonesia juga diharapkan menjadi lumbung pangan
yang luar biasa. “Walaupun ketersediaan pangan kita banyak, kita juga tidak
boleh mengabaikan mutu kualitas dan keamanan bahan pangan untuk dikonsumsi masyarakat
secara merata. Keberlanjutan ketahanan pangan ini juga tidak mempengaruhi
keadaan lingkungan seperti merusak lingkungan,” kata Wakil Rektor I Bidang
Akademik Universitas Lampung.
Pada sesi diskusi
yang dipandu oleh Tri Umaryani, SP., M.Si., Kepala Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat, Dr. Ir. Musdhalifah
Machmud, MT., Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menyampaikan bahwa agenda
Presiden Joko Widodo yang dituangkan dalam RPJMN 2019-2024 dalam bentuk visi
dan misi yang mengedepankan transformasi ekonomi melalui pembenahan struktur
ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing dengan pembangunan yang
merata dan berkeadilan. “Tujuan utama dari program ketahanan pangan adalah
untuk mewujudkan ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, keamanan, dan kualitas
pangan. Pemerintah berkomitmen dalam membantu mendukung dan mendorong
pengembangan sektor pangan dan pertanian yang berkelanjutan. Dengan menjamin
penyediaan dan kemudahan akses pangan bagi masyarakat dengan tetap
memperhatikan kesejahteraan petani,” jelas Deputi Bidang Koordinasi Pangan
dan Agribisnis, Kemenko Perekonomian.
Sebagai
narasumber berikutnya, Wahyu Wibowo, Direktur Eksekutif Cocoa Sustainability
Partnership (CSP), menjelaskan bahwa CSP mengupayakan agar petani kakao
memiliki produktivitas yang tinggi dengan penghasilan yang tinggi pula. Untuk
menciptakan kondisi tersebut, dukungan dan fasilitas penunjang seperti
penyediaan benih yang berkualitas dan pupuk terbaik untuk kakao harus
disiapkan. Sehingga petani bisa berkembang menjadi petani profesional yang
mampu mengembangkan lahan perkebunannya secara maksimal. Insan Syafaat, sebagai
Direktur Eksekutif Partnership for Indonesia's Sustainable Agriculture
(PISAgro), mengatakan bahwa petani dan peternak diharapkan tidak hanya menjadi
sebuah individu, namun juga menjadi bagian dari komunitas dari desa. “Oleh
karenanya, PISAgro juga membantu petani dan peternak di desa agar dapat
menghasilkan komoditas yang bagus dan berkualitas tinggi," tambahnya.
Di bagian akhir, Tri Umaryani menyimpulkan bahwa
ketahanan pangan nasional merupakan cita-cita yang mulia bangsa Indonesia untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia adil, makmur, sejahtera, dan berdaya saing
tinggi. “Petani membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan fasilitas yang
memadahi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam mewujudkan cita-cita
mulia ini. Kita harus saling berkerjasama untuk mewujudkan cita-cita ketahanan pangan
yang baik,” tutupnya.