Kunjungan Lapangan Kemenko Perekonomian di Tarengge, Luwu Timur

Kunjungan Lapangan Kemenko Perekonomian di Tarengge, Luwu Timur

Luwu Timur, 25 Januari 2022—Setelah melakukan beberapa rapat koordinasi terkait rencana peningkatan produktivitas kakao nasional, Cocoa Sustainability Partnership bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan kunjungan lapangan ke Luwu Timur, Sulawesi Selatan, di awal tahun ini.

Dalam sesi diskusi, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, MT. menyampaikan bahwa dalam upaya peningkatan produktivitas kakao tersebut, pemerintah saat ini mencoba mengidentifikasi beberapa klaster wilayah pengembangan kakao yang harus bersama-sama dikembangkan guna memperkuat sektor kakao sebagai salah satu komoditas strategis nasional. “Klaster pengembangan kakao yang ada sekarang ini, khususnya di Sulawesi, harus dipikirkan pengembangannya secara maksimal. Salah satu upaya yang bisa diterapkan adalah perencanaan kegiatan yang bisa diarahkan pada peningkatan produktivitas kakao nasional melalui sebuah pendekatan yang menyeluruh,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis. Sesi diskusi ini juga hadir Bupati Luwu Utara, Bupati Luwu Timur, Kepala Bappeda Kolaka Utara, dan perwakilan instansi pemerintah terkait lainnya.

Seluruh kegiatan ini diselenggarakan di Pusat Pengembangan Kakao Mars di Tarengge, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Dan kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan petani dari beberapa kabupaten terdekat, perbankan, dan juga Cocoa Doctor yang menjadi binaan langsung dari PT. Mars Symbioscience Indonesia yang membina petani kakao rakyat di lokasi masing-masing.

Selain sesi diskusi, para peserta juga diajak berkeliling untuk melihat bagaimana PT. Mars Symbioscience Indonesia melakukan penelitian dan pengembangan kakao selama ini, dan beberapa praktik pengelolaan kebun kakao dengan menggunakan teknologi tepat guna. Di bagian akhir kegiatan, para peserta juga melakukan penanaman tanaman kakao secara bersama.

Kegiatan kunjungan dan diskusi lapangan ini mampu menghasilkan sebuah fondasi kerja sama antar pihak dalam mengembangkan sebuah peta jalan yang bisa diterapkan bersama dengan melibatkan sektor publik, industri, lembaga penelitian, asosiasi kakao, dan juga petani kakao rakyat. “Perumusan peta jalan pengembangan kakao berkelanjutan tersebut adalah bukti komitmen dari para pihak di sektor kakao dalam meningkatan taraf hidup petani kakao rakyat melalui peningkatan kapasitas maksimal panen petani. Dan CSP sebagai wadah kemitraan di tingkat nasional berupaya maksimal dalam menggalang kerja sama para pihak dalam mencapai tujuan tersebut,” ungkap Wahyu Wibowo, Eksekutif Direktur Cocoa Sustainability Partnership. (CSP/AH)

 

LAPORAN MENJADI ANGGOTA