Peningkatan Produktivitas Produksi Kakao Nasional Melalui Skema KUR Khusus Kakao

Peningkatan Produktivitas Produksi Kakao Nasional Melalui Skema KUR Khusus Kakao

Palu, 31 Mei 2022 - Sebagai wadah untuk membangun koordinasi dan komunikasi antar anggota dan mitra strategisnya, Cocoa Sustainability Partnership (CSP) melakukan Rapat Umum Anggota yang diselenggarakan tiga kali dalam setahun. Dan pertemuan di pertengahan 2022 ini menjadi istimewa. Setelah hanya bertemu secara daring selama pandemi, para anggota dan mitra strategis CSP bertatap muka langsung untuk pertama kalinya.

Rapat Umum Anggota CSP kali ini mengambil tema “Skema Kredit Mikro Pemerintah di Sektor Kakao (KUR Khusus Kakao) untuk Peningkatan Produktivitas Kakao Nasional”, dan dilaksanakan pada Selasa, 31 Mei 2022, di Gedung Pogombo, Kompleks Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.

Suharman Sumpala selaku Ketua Umum Anggota CSP menyambut para peserta yang terdiri dari perwakilan anggota dan mitra strategis CSP, perwakilan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, pemerintah daerah dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah, asosiasi kakao, dan pemerhati kakao lainnya. “Semoga dari diskusi kita hari ini dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang nantinya dapat ditindak lanjuti untuk petani kakao kita," ungkap Ketua Umum Anggota CSP.

Di kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasehat CSP sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kemenko Perekonomian, menyampaikan bahwa akses KUR untuk petani dibuat semakin mudah, skema yang semakin beragam, dan bunga yang semakin rendah. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong petani kakao untuk memanfaatkan KUR lebih maksimal agar produktivitas dapat meningkat. "Selama ini, CSP telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan pihak pemerintah dalam memajukan petani kakao rakyat. Beragam inisiatif telah dijalankan bersama pemerintah, seperti pemenuhan akses petani kakao terhadap pupuk khusus kakao yang telah dimasukkan dalam skema alokasi anggaran pupuk bersubsidi secara nasional," kata Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T.

Rapat Umum Anggota CSP ini dibuka secara resmi oleh H. Rusdy Mastura, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam paparannya, beliau mengajak semua pemangku kepentingan di Sulawesi Tengah untuk membangun kembali kejayaan kakao. “Mari bersama-sama kita kembalikan kejayaan kakao Sulawesi Tengah sebagai pusat perdagangan kakao di Indonesia,” ungkap Gubernur Sulawesi Tengah.

Dalam sesi diskusi, CSP menghadirkan Direktur Tanaman Tahunan dan Tanaman Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Ir. Hendratmojo Bagus Hudoro, M.Sc. Dalam paparannya, beliau mengatakan melakukan peremajaan dan perawatan pada tanaman kakao membutuhkan akses pembiayaan yang tepat. “Akses pembiayaan menjadi hal penting untuk menjalankan keberlanjutan,” kata Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar.

Bupati Kabupaten Sigi yang diwakili oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Rahmad Iqbal Nurchalis, juga menyampaikan bahwa banyak dari tanaman kita yang sudah tua dan tidak produktif. “Oleh karenanya, kebutuhan benih kakao ini menjadi hal yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan kakao,” ujar Rahmad Iqbal Nurchalis.

Dr. Sri Maryati dan Jeremy Hicks yang baru-baru ini melakukan studi tentang bisnis usaha pembenihan tanaman kakao di beberapa wilayah menemukan bahwa inisiasi pendirian kebun bibit di Sulawesi, khususnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menjadi model berkelanjutan. Ini baik untuk memecahkan masalah ketersediaan pasokan bahan tanam yang bersertifikat. Studi ini dilakukan oleh Tropical Forest Alliance dan CSP.

Rapat Umum Anggota ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Sigi, CSP, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), dan Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro). Nota kesepahaman ini diharapkan menjadi sebuah inisiatif agar petani kakao bisa mendapatkan akses pembiayaan yang tepat sasaran untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kakao mereka. Melalui Nota Kesepakatan ini, CSP juga melakukan inisiasi pembangunan kebun induk dan dukungan bahan tanam entres untuk sambung samping di Kabupaten Sigi.

Direktur Eksekutif CSP, Wahyu Wibowo juga ikut menegaskan bahwa CSP sudah mengajukan 5 klon kakao unggul lainnya kepada Kementerian Pertanian dimasukkan dalam keputusan menteri sebagai calon batang bawah yang bersertifikat. Dan juga menyampaikan bahwa CSP dan anggotanya bersedia jika pemerintah daerah membutuhkan bantuan teknis dalam hal inisiasi pembangunan kebun induk dan penyediaan bahan tanam berkualitas.

Kegiatan lain yang dirangkaikan dalam Rapat Umum Anggota CSP ini adalah kampanye keberlanjutan kakao di Indonesia. Dengan mengundang beberapa UMKM di ruang lingkup Provinsi Sulawesi Tengah yang mengusahakan pengolahan cokelat. Kegiatan kampanye ini adalah upaya CSP dalam membangun kesadaran akan pentingnya sektor kakao di Indonesia yang menghidupi petani kakao rakyat. Kampanye ini didukung oleh Mondelēz International dan rencananya akan dilakukan secara bertahap oleh CSP dalam beberapa kegiatan yang berkaitan dengan isu keberlanjutan kakao di Indonesia. (CSP/AV)

LAPORAN MENJADI ANGGOTA