Upaya Multi Pihak dalam Mewujudkan Kabupaten Lestari

Upaya Multi Pihak dalam Mewujudkan Kabupaten Lestari

Jakarta, 04 Mei 2023–CSP bersama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), dan Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro) mengadakan pertemuan untuk membicarakan arah dan upaya peningkatan kesejahteraan petani kakao rakyat di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Upaya peningkatan produksi dan produktivitas kakao tersebut juga diiringi dengan inisiatif menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sekitar.

Pertemuan ini adalah wujud dari serangkaian kesepakatan yang telah dibuat oleh para pihak ini beberapa waktu lalu. Kesepakatan tersebut juga melibatkan peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi dan beberapa pihak lainnya untuk menyelaraskan upaya peningkatan kesejahteraan petani kakao rakyat tersebut.

“Inisiasi ini harus didorong bersama oleh berbagai pihak terkait agar petani kakao di Kabupaten Sigi mampu mendapatkan taraf penghidupan yang lebih baik,” kata Ristika Putri Istanti, Manajer Program LTKL.

Dari hasil pertemuan ini, diungkapkan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi oleh petani kakao rakyat di wilayah sentra produksi kakao di Indonesia adalah tanaman yang sudah tidak produktif secara maksimal. Penyebabnya beragam tentu saja, namun serangan hama penyakit, tidak dilakukannya pemupukan, dan tanaman yang harus direhabilitasi karena sudah menua adalah alasan utamanya. Dan diungkapkan juga bahwa untuk melakukan pemupukan dan penanaman ulang tanaman, petani memerlukan dukungan pembiayaan. Oleh karenanya, akses terhadap pembiayaan yang selama ini masih terbatas harus ditingkatkan.

Upaya untuk memampukan petani kakao rakyat memiliki akses yang layak terhadap dukungan pembiayaan adalah skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini diimplementasikan pemerintah. Namun harus disesuaikan penerapannya untuk sektor kakao. Skema bukan tunai bisa menjadi pilihan bagi petani. Program pembiayaan bagi petani tersebut nantinya hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pertanian seperti pupuk, bahan tanam, pestisida, dan sarana produksi lainnya.

Salah satu uraian kesepakatan antara para pihak ini juga membicarakan tentang pembangunan kebun induk dan kebun bahan tanam untuk wilayah Sulawesi Tengah. Keberadaan kebun induk yang dekat dari wilayah sentra produksi kakao akan memberikan akses bagi petani kakao rakyat terhadap benih batang bawah dan bahan tanam yang bersertifikat dengan mudah dan harga yang terjangkau.

Rama Manusama, perwakilan Katalys, mengungkapkan bahwa pengembangan bisnis model untuk kakao berkelanjutan melalui pendekatan closed-loop system bisa menjadi salah satu opsi untuk mendukung inisiasi pembangunan kebun bibit, terutama di Kabupaten Sigi.

Para pihak ini berharap agar inisiatif yang didiskusikan dan disepakati ini akan memberikan harapan bagi petani kakao rakyat di Kabupaten Sigi dalam upaya peningkatan kesejahteraan dengan budi daya kakao dan juga sebagai upaya untuk menjaga kelestarian hutan. (CSP/AV)

LAPORAN MENJADI ANGGOTA