
CSP dan Polbangtan Gowa Menandatangani Kerja Sama Pengembangan Kakao Berkelanjutan
Gowa, 06 April 2023—Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa adalah sebuah lembaga pendidikan di Bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian, yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya dengan menggaet berbagai pihak untuk bekerjasama, dan menghasilkan mahasiswa yang profesional, berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.
Sejak beberapa tahun, Cocoa Sustainability Partnership telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Polbangtan Gowa sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan secara bersama-sama pula terlibat aktif dalam pengembangan kakao berkelanjutan di Indonesia. Dan di tahun ini, kedua belah pihak bersepakat kembali untuk memperpanjang hubungan kerja sama tersebut dengan penandatanganan kesepakatan bersama.
Kesepakatan bersama ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun dengan tiga cakupan kerja sama. Pertama, penyelenggaraan pendidikan melalui perkuliahan, praktik kerja lapang, kunjungan mata kuliah, dan pemanfaatan sarana prasarana. Kedua adalah untuk penyelenggaraan kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan IPTEKS terapan bidang pertanian, dan pengembangan Cocoa Teaching Factory. Terakhir adalah lulusan Polbangtan Gowa sebagai tenaga kerja pada anggota CSP jika dibutuhkan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan ini juga nantinya akan berperan dalam bentuk dukungan teknis dalam pengembangan kapasitas kelembagaan, transfer pengetahuan, pengalaman, teknologi inovatif, pertukaran pembelajaran, dan wadah berbagi pengalaman dan kolaborasi.
Direktur Polbangtan Gowa, Detia Tri Yunandar berharap bahwa kesepakatan ini akan berperan secara signifikan dalam pengembangan kakao. “Kami berharap dengan adanya kesepakatan ini dapat membantu pelaksanaan tridharma perguruan tinggi khususnya dalam pengembangan kakao di Polbangtan Gowa. Dan CSP dapat berkolaborasi melakukan pendampingan dan berbagi teknologi kepada mahasiswa,” ujar Detia.
Wahyu Wibowo, Direktur Eksekutif CSP, mengatakan bahwa ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan dalam menerapkan pokok-pokok kerja sama dalam nota kesepakatan bersama tersebut. Salah satu hal utama yang selama ini diupayakan oleh CSP dan anggotanya adalah bagaimana mendekatkan sumber benih tanaman kakao bersertifikat dengan wilayah produksi kakao di Indonesia. "Pulau Sulawesi, khususnya Sulawesi Selatan, adalah sentra produksi kakao nasional. Meski demikian, lokasi kebun induk bersertifikat sangat jauh dari petani kakao rakyat kita," kata Wahyu Wibowo.
Ia juga menambahkan bahwa dengan sumber daya yang dimiliki oleh Polbangtan Gowa, pembangunan kebun induk tersebut bisa diwujudkan. Selain sebagai tempat pembelajaran, kebun induk tersebut juga bisa menjadi keuntungan bisnis.
Polbangtan Gowa memiliki sekitar sembilan hektar lahan kakao. Sangat diharapkan bahwa potensi tersebut selain bisa menjadi sumber penghasilan di sektor hilir, juga adalah tempat belajar bagi mahasiswa seperti pengelolaan pembenihan, dan penerapan GAP dan pasca panen. (CSP/AH)