
Lokakarya Menutup Kesenjangan Pendapatan Aktual dari Petani Kakao di Sulawesi Tengah
Luwu,15-17 April 2025 – Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (@Giz Indonesia), Cocoa Sustainability Partnership (CSP), dan Circle Indonesia, melaksanakan Lokakarya Strategi dan Rencana Aksi Menutup Kesenjangan Pendapatan Aktual dan Tolak Ukur Pendapatan Layak bagi Petani Kakao di Sulawesi Tengah.
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari studi kesenjangan pendapatan aktual dan tolak ukur pendapatan layak. Studi ini menemukan bahwa pendapatan petani saat ini sangat bergantung pada harga pasar melainkan produktivitas. Hal ini menunjukkan bahwa petani perlu beradaptasi akan kemungkinan perubahan harga pasar kakao.
Lokakarya tersebut memaparkan bahwa kontribusi pendapatan nonkakao masih sangat kecil, yakni <15%. Mengingat bahwa penghasilan utama petani kakao sangat rentan akan serangan hama, penyakit tanaman, dan pengaruh perubahan iklim, dibutuhkan strategi dan rencana aksi untuk menjaga kesejahteraan petani, serta meningkatkan produktivitas sektor kakao di Sulawesi Tengah.
Selain itu, pengembangan kelembangaan petani yang kuat dapat mendorong akses untuk petani-petani berskala kecil untuk mendapatkan akses keuangan dan pemasaran. Untuk memberdayakan para petani dan meningkatkan produktivitas perkebunan kakao, masih perlu ada peningkatan pengetahuan, pengelolaan, dan adopsi Good Agricultural Practices (GAP). Program pendampingan dapat dilaksanakan untuk untuk memaksimalkan potensi perkebunan kakao yang dapat didukung oleh semua pihak, seperti pemerintah, nonpemerintah, industri, dan akademia.
Lokakarya tersebut dihadiri oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Poso, serta perwakilan petani, sektor swasta, dan mitra-mitra pembangunan.